Bismillahirrahmannirrahiim
Allahuma shalli ala Muhammad wa ala alihi Muhammad, ama ba’du


Kemustahilan Nabi Isa as diangkat / naik ke Langit

Sebagaimana kebanyakan kita mengimani bahwa Nabi Isa alaihissalam diangkat oleh Allah swt kelangit berdasarkan pada penafsiran Alquran surat Annisa ayat 158 yang berbunyi artinya :
“ Tetapi (yg sebenarnya ) Allah telah “mengangkat” Isa kepada-Nya. Dan Allah Maha Perkasa Maha Bijaksana “

dalam ayat tersebut Allah menggunakan kata “rofa” sebagian ulama mengartikan mengangkat ke langit sedang sebagian lainnya mengartikan meninggikan,derajat. Disinilah letak perbedaan yang sangat krusial yakni perbedaan penerjemahan yang dipengaruhi oleh penafsinaran sipenterjemahitu sendiri.

Namun jika kita merujuk pada Al quran itu sendiri dengan menggunakan pendekatan metode Bayan (QS Al Baqarah ayat 185) yaitu ayat diterangkan dengan ayat, maka kata “ rofa “ lebih tepat bermakna “meninggikan derajat “ atau “ mengangkat derajat “
Kata “rofa” dalam arti meninggikan derajat dapat kita lihat pada Surat Al-a’raaf ayat 175

“ Dan kalau Kami menghendaki ,sesungguhnya Kami “ tinggikan derajatnya “ dengan ayat – ayat itu, …”

Rofa dalam arti meninggikan derajat juga dapat dilihat pada surat Yusuf ayat 76
“ …Kami “tinggikan derajat” orang yang Kami kehendaki …”

Kemudian hal yang sama pada surat Al Mujadilah ayat 11
“ … Dan apabila dikatakan : “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan “Meninggikan” orang – orang yang beriman diantaramu dan orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat …”

Selanjutnya hal yang sama dapat ditemukan dalam surat Al Waaqiah ayat 3, surat Alam Nasyrah ayat 4 dan surat Maryam ayat 57.
Jika kita mengartikan kata “rafa” dengan meninggikan derajat maka surat Annisa ayat 158 tersebut berbunyi :
“ Tetapi (yg sebenarnya ) Allah telah “meninggikan derajat” Isa kepada-Nya. Dan Allah Maha Perkasa Maha Bijaksana “

Allah menerangkan kepada kita bahwa Nabi Isa alaihissalam tidaklah dibunuh dan tidak pula disalib melainkan diselamatkan Allah dan diangkat atau ditinggikan derajatnya atas kaum Yahudi yang merencanakan untuk membunuhnya melalui jalan penyaliban, merupakan suatu kehinaan yang besar pada zaman itu jika seseorang terhukum ditiang salib.


Nabi Isa as wafat secara wajar

Nabi Isa alaihissalam diwafatkan Allah secara wajar dan normal bukan diangkat ke langit seperti anggapan kita selama ini.
“ Aku (nabi Isa alaihissalam) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku yaitu : Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka (waktu nabi Isa alaihissalam hidup). Maka setelah Engkau wafatkan aku Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan segala sesuatu “ (QS Al Maaidah ayat 117)

“ Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Nabi Isa alaihissalam) pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali “ (Qs Maryam ayat 33)

dalam ayat tersebut diatas Nabi Isa tidak menyebut diangkat kelangit, tetapi yang beliau ucapkan adalah fase – fase kehidupan yang akan dialami oleh semua manusia yaitu Lahir, Wafat, dan dibangkitkan. Jika benar Nabi Isa alaihissalam diangkat kelangit maka ucapan beliau akan menjadi :
Pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diangkat kelangit, pada hari aku diturunkan ke bumi kembali, pada hari aku diwafatkan dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Tetapi demi Allah ayat Quran tidak berkata demikian.

Hal yang sama berlaku bagi Nabi Yahya as
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali. [Qs Maryam ayat 15]

Cukuplah ayat berikut ini menjadi penjelasan atas wafatnya Nabi Isa alaihissalam secara normal
“ Dan tidaklah kami jadikan mereka itu tubuh – tubuh yang tiada memakan makanan dan tidak pula mereka itu orang – orang yang kekal “ (QS Al Anbiyaa ayat 7 – 8)

“ Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad saw), maka jikalau kamu mati apakah mereka akan kekal ? (QS Al Anbiyaa ayat 34)

“ Tiap –tiap yang berjiwa akan merasakan mati, Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar – benarnya) Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan “ (QS Al Anbiyaa ayat 35)

“ Tiap –tiap yang berjiwa akan mati, Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Siapa saja yang dijauhkan dari neraka dan dimasukan ke dalam surga sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (QS Ali Imran ayat 185)


Nabi Isa as tidak diturunkan ke Bumi

Sungguh Rasulullah saw adalah penutup para Nabi, telah disempurnakan Islam sebagai agama yang diridhai Allah SWT dan Al Quran sebagi petunjuk hidup yang paling sempurna sebagaimana dalam hadits shohih riwayat Imam Bukhari Rasulullah saw bersabda : ” Sebaik – baik hadits adalah Kitabullah (Al Quran) dan sebaik – baik contoh adalah contoh Muhammad saw…”

“Muhammad itu sekali – kali bukanlah bapak dari seorang laki – laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi – nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu “ (QS Al Ahzab ayat 40)

Jikalau demikian apa fungsinya Nabi Isa alaihissalam turun ke bumi diakhir jaman nanti dengan berbagai alasan – alasan keperluan akan urgensitas turunnya beliau ??
Jawabnya tidak ada karena Nabi Isa tidak diangkat ke langit dan tidak pula turun ke bumi diakhir jaman nanti sebab Islam telah disempurnakan dan diridhai Allah sebagai agama.

“ …Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah kuridhai Islam itu jadi agama bagimu …” (QS Al Maa idah ayat 3)

Yang perlu menjadi sandaran kita adalah dalam menyimak suatu hadits haruslah tidak bertentangan dengan Firman Allah Aza wajalla, karena jika hadits tersebut bertentangan isinya dengan Firman Allah Aza wajalla maka hadits tersebut tertolak meskipun perawi –perawinya dinyatakan shahih, sebab kita berkeyakinan tidaklah mungkin Rasulullah berucap yang bertentangan dengan Firman Allah SWT.

Kemudian dasar apa yang dapat memastikan kita jika seandainya Nabi Isa as benar-benar turun, • bagaimana rupa/wajahnya atau kondisi fisik beliau saat hadir ke bumi ?? karena wajah beliau tentu sangat tidak popular dikalangan umat islam generasi sekarang dan nanti, apalagi berabad-abad yang lalu tidak ada tehnologi foto seperti saat ini. Hal inilah yang dapat memberikan celah terjadinya penyesatan-penyesatan umat seperti adanya orang perorang yang mengaku-aku dirinya Nabi Isa as, dapatkah anda menyakinkannya ??

Perhatikan ayat berikut :
“ Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” [QS Al baqarah ayat 28]

dalam ayat tersebut di atas dinyatakan oleh Allah swt bahwa fase kehidupan manusia adalah :
1. mati (sebelum diciptakan / tidak ada)
2. hidup (diciptakan / menjadi ada)
3. mati (diwafatkan)
4. hidup (dibangkitkan)
fase hidup manusia mati 2x hidup 2x

Jika Nabi Isa as diangkat ke langit maka proses tersebut bertentangan dengan (QS Al Anbiyaa ayat 7 – 8), (QS Al Anbiyaa ayat 34) dan (QS Al Anbiyaa ayat 35).

Jika Nabi Isa diturunkan ke Bumi maka proses tersebut bertentangan dengan [QS Al baqarah ayat 28] karena fase kehidupan yang dijalani oleh Nabi Isa as berbeda dengan manusia lainnya dan pernyataan Nabi Isa as yang direkam oleh Allah swt dalam (Qs Maryam ayat 33) bahwa ia menjalani fase kehidupan sebagaimana manusia lainnya menjadi percuma dan sia – sia.

Cukuplah peringatan Allah Aza wajalla ini :
“ Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al quran ? kalau sekiranya Al quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak didalamnya “ (QS An nisaa ayat 82)

“ Sesungguhnya orang – orang yang mengingkari Al quran ketika Al quran itu datang kepada mereka (mereka itu pasti akan celaka) dan sesungguhnya Al quran itu adalah kitab yang mulia ”
“ Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji “ (QS Fushshilat ayat 41 – 42)


Yesus naik ke Langit

Justru naik dan turunya Isa alaihissalam diceritakan didalam Bibel kitabnya ummat Kristen, berikut kami kutipkan ayat – ayat yang menceritakan kejadian tersebut :
“ lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betamia di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka “
“ Dan ketika Ia sedang memberkati mereka , Ia berpisah dari mereka dan “ terangkat “ ke Sorga “ (Lukas 24: 50 – 51)

“ Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, “ terangkatlah” Ia ke sorga, lalu duduk disebelah kanan Allah Bapa “ (Markus 16 : 19)

“ Sesudah Ia mengatakan demikian “ terangkatlah “ Ia disaksikan oleh mereka dan awan menutupNya dari pandangan mereka “
“Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia “ naik ” itu tiba – tiba berdirilah dua orangyang berpakaian putih dekat mereka “ Hai orang – orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit ? Yesus ini yang “terangkat “ ke sorga meninggalkan kamu akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia “naik “ ke Sorga “ (Kisah Para Rasul 1 : 9 – 11)


Yesus turun ke Bumi

“ Bangunlah dan kautkanlah apa saja yang masih tinggal sudah hampir mati sebab tidak satupun dari pekerjaan aku dapati sempurna di hadapan Allahku, karena itu ingatlah bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya turutilah itu dan bertobatlah karena jika engkau tidak berjaga-jaga aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah aku tiba-tiba datang kepadamu [wahyu 3 : 2 – 3]

Keyakinan akan naik atau diangkat dan turunnya Nabi Isa as atau dibangkitkannya sebelum kejadian kiamat adalah sebuah keyakinan yang rapuh apalagi dalil hadits ahad yang digunakan satu sama lain tidak ada kesesuaian dalam berita dan terlebih lagi hadits tersebut bertentangan dengan pernyataan al quran, mempertahankan keyakinan tersebut dengan berlandaskan pada dalil-dalil yang lemah tentu punya konsekuensi karena al quran dengan tegas menyatakan bahwa Nabi Isa as tidak diangkat ke langit, wafat secara wajar dan tidak diturunkan / dibangkitkan sebelum kiamat.

Masihkah kita mempertahankan sebuah keyakinan berlandaskan dalil yang rapuh ??
Dan mencampakkan al quran demi ego dan menutupi rasa malu kita ??

Demikian, semoga bermanfaat, segala uraian yang benar semata – mata dari Allah SWT sedangkan yang salah karena diri kita yang dhoif.

Wabillahi taufiq wal hidayah, subhanakallahuma wabihamdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka waatubu ilaik.

Muhammad Jundullah (*Sumber)


Berita Terkait :
- YESUS / ISA AS TIDAK MATI TAPI PINGSAN KETIKA DISALIB