XtGem Forum catalog
AlmlGn1324472439
Calendar 17/05/24
Clock 13:34
Browser
home | Shout | Messages
Ad

- YESUS / ISA AS TIDAK MATI TAPI PINGSAN KETIKA DISALIB

Faktanya bahwa Yesus / Isa tidak mati terbunuh atau mati tersebab disalib semakin terbukti, dalam Qur’an di katakan :

dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi diserupakan bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS Ani-Nisa’ 4:157).

Sebagian umat islam ada yang memahami ayat tersebut diatas dengan memaknainya dengan pengertian bahwa ada seseorang yang diserupakan wajahnya dengan Nabi Isa as sehingga Tentara Romawi tidak menangkap Isa as melainkan Yudas Iskariot.

Akar masalah perbedaan tersebut adalah karena ayat Quran menyebut dengan kata : ”syubbiha lahum” oleh sebagian diartikan diserupakan wajahnya namun oleh sebagian yang lain diartikan diserupakan kejadian penyalibannya seakan – akan mati tersalib tetapi sesungguhnya tidak mati tersalib.

Dalam artikel sebelumnya dalam blog ini yang berjudul :
Nabi Isa as tidak diangkat ke Langit dan turun ke Bumi, ada keterkaitan pemahaman (benang merah) jika kita memahaminya dengan pengertian yang kedua yakni Nabi Isa as tidak mati disalib apalagi di bunuh, berikut penjelasannya :

Berikut fakta – fakta pertolongan Allah saat Yesus disalibkan sehingga ia selamat dari kematian

1. Dalam persidangan yang extra cepat Pilatus menyimpulkan bahwa dia tidak bersalah.

2. Istri Pilatus bermimpi bahwa dia tidak bersalah dan berbahaya.

3. Orang yang ‘sama-sama disalib’ masih hidup.

4. Kakinya tidak patah; sementara dua orang lainnya patah.

5. Proses penyaliban yang sangat cepat, lebih cepat dari proses penyaliban pada umumnya karena Yahudi ingin cepat – cepat menurunkannya dari kayu salib, mengingat waktu itu akan masuk hari Sabtu dimana hari tersebut adalah hari yang mulia bagi umat Yahudi

6. Izin yang cepat dan mudah yang diberikan oleh Pilatus untuk mengambil tubuh Yesus.

7. Dikabulkan oleh Allah swt atas permintaan doa keselamatan yang dipanjatkan oleh Yesus / Isa as.

“Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” (Injil – Lukas 22: 44).

“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Injil – Yakobus 5: 16).

“Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepadanya untuk memberi kekuatan kepadanya”. (Injil -Lukas 22: 43).

9. Yesus berjanji akan membuktikan suatu mukjizat seperti mukjizat Yunus

“Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Injil – Matius 12: 40).

Yunus di dalam perut ikan hidup, jika Yesus mati setelah disalib berarti Yesus tidak seperti Yunus, siapa yang dusta disini ?

Terang sekali dalam janji mukjizatnya Yesus berkata bahwa ia hidup seperti Yunus, ketika disalib Tentara Romawi mengira ia telah mati padahal yang sebenarnya terjadi adalah ia hanya pingsan saja.

“…Melihat bahwa ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya” (Injil Yohanes 19: 33).

Allah swt dengan caraNya telah menipu tentara Romawi yang telah menyangka Yesus telah mati padahal sesungguhnya ia hanya pingsan saja.

Tentara Romawi tersebut tidak membuktikan penglihatannya dengan menyentuh urat nadi atau mengecheck denyut jantung Yesus. Mereka langsung saja tanpa memeriksanya terlebih dahulu mengatakan bahwa Yesus telah mati.

“Kamu akan melihat dan melihat, namun tidak merasa “- Matius 13: 14).

Inilah pertolongan Allah swt untuk menyelamatkan Yesus.
Semoga bermanfaat.

M. Jundullah (*http://islammudah.wordpress.com/2010/02/02/yesus-isa-as-tidak-mati-tetapi-pingsan-ketika-disalib/)

Back to posts
Comments:
[2013-08-08 01:18] Wilah Sawung:

Al Quran surat 4.AN NISAA’ ayat 156:
Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),

Al Quran surat 4.AN NISAA’ ayat 157:
dan karena ucapan mereka : “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi ( yang mereka bunuh ialah ) orang yang di serupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisi paham tentang ( pembunuhan ) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti prasangka belaka, mereka tidak ( pula ) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa.

Kesimpulan:

Jadi sungguh jelas isi Al Quran surat 4 ayat 157 dan 156, dalam ayat tersebut hanya ada dua kubu yang percaya dan yang kafir, sedangkan pembaca ( kaum Mu'min) diluar kubu tersebut sehingga jelas berada pada posisi netral !

"karena ucapan mereka", jadi mereka dalam ayat tersebut hanya orang-orang Yahudi yang berselisih paham yaitu antara keturunan Yahudi yang percaya dengan keturunan Yahudi juga yang tidak percaya / disebut kafir.

Oleh karena itu tergantung pembaca Al Quran untuk memilih salah satu dari ucapan mereka! Apakah mau ikut ucapan mereka Yahudi yang percaya penyaliban 600 tahun sebelum ada Al Quran (mereka Yahudi yang percaya penyaliban berkata : "sesungguhnya kami telah membunuh"), atau mau ikut ucapan mereka Yahudi yang tidak percaya (mereka Yahudi yang tidak percaya / kafir terhadap penyaliban masa lalu berkata: "diserupai”).

Dengan demikian terserah pembaca yang menyimak ayat tersebut, sebab dari awalnya sebelum Al Quran diturunkan bahwa yang meributkan tentang peristiwa penyaliban adalah orang-orang Yahudi saja, jadi untuk apa kita ikut-ikutan mereka.

Kalau kita ikut-ikutan mengatakan "tidak disalib" artinya kita ikut dukung Yahudi yang kafir, dan kalau kita mengatakan "disalib" berarti kita mendukung keturunan Yahudi yang berasal dari daerah nazaret tempat kelahiran Yesus Kristus yaitu orang-orang yang disebut Nasrani dizaman itu atau sekarang disebut kaum Kristen apapun kelompoknya.

Jadi mulai dizaman itu kitab Al Quran merupakan kitab yang hak dari Allah untuk diberikan hak kebebasan kepada umat manusia yang berserah diri kepada Allah (orang Mu’min) yaitu orang-orang yang berpikiran “netral” / tidak berpihak kepada Yahudi kafir ataupun kaum Nasrani untuk memilih yang mana yang benar diantara keduanya ?

Oleh karena itu apapun hasil pilihan pribadi para pembaca Al Quran akan "sempurna" karena tanpa paksaan!

Dengan demikian kitab Al Quran adalah kitab yang “sempurna” untuk menghasilkan pendapat setiap pembaca yang mengkajinya, baik itu percaya ataupun ikut menyangkal !

Ingat sekarang terserah anda setelah membaca Al Quran mau mengikuti yang mana ?


Post a comment

-
- Game handphone gratis!
-
adClick here