Duck hunt
AlmlGn1324472439
Calendar 17/05/24
Clock 13:21
Browser
home | Shout | Messages
Ad

- SEJARAH PAULUS Part2

Menurut Bible (Matius 10:2-4; Markus 3:16-19, dan Lukas 6:14-16), ada 12 orang rasulatau murid-murid Yesus yakni Simon (Petrus atau Cephas), Andreas, Yakobus bin Zebedeus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Tomas,Matius, Yakobus bin Alfeus, Tadeus, Simon Zelotes, dan Yudas Iskariot.

Mengenai murid-murid Yesus, al-Qur’an menamai mereka sebagai Al-Hawariyun , namun al-Qur’an tidak menyebut berapa jumlah secara pasti murid-murid Yesus.

Menurut Bible, Yudas Iskariot ini karena pengkhianatannya diganti oleh Matius.
Paulus bukanlah murid Yesus, hingga saat perpisahan antara Yesus dengan murid-muridnya di bukit (gunung) Zaitun.
Paulus tidak pernah bertatapm muka atau bercakap-cakap dengan Yesus. Malahan Paulus aktif berdiri di pihak imam-imam Yahudi penantang ajaran Yesus.

Ceritanya menjadi rasul adalah sebagai berikut.

Pada suatu hari dia bertugas ke Damaskus (Damsyik) dari Yerusalem untuk mengerahkan orang-orang Yahudi disana untuk menangkap pengikut-pengikut Yesus yang ada di Damaskus.
Menurut pengakuannya sendiri ketika ia didekat kota Damaskus, tiba-tiba ia melihat cahaya dari langit lalu didengarnya suara yang mengaku dialah Yesus (kisah 9:4-5 dan Kisah 22:7).

Yang menyusun “Kisah” (Act) adalah Lukas muridnya Paulus. Lukas adalah orang non-Yahudi.

Paulus sendiri menemukan Lukas di Troas setelah Paulus dengan terang-terangan menyebarkan Injil kepada orang-orang non-Yahudi (Gentile). Sudah jelas cerita tentang bagaimana Paulus bertobat didekat kota Damsakus dan menjadi seorang nasrani itu didengar dan dicatat oleh Lukas.

Pengakuan Paulus menjadi rasul itu tentu saja tidak dipercayai oleh rasul-rasul lainnya yang sah dan diangkat oleh Yesus. Sebab itu tidaklah heran jika Paulus tidak segera mendapatkan perhatian dari mereka dan orang-orang Nasrani dari bani Israel.

Meskipun Paulus sudah mengakui mendapat wahyu dari Yesus, namun masih lama lagi dia baru melakukan peranan sebagai penyebar ajaran agama Nasrani.

Mula-mula Paulus mengembara ke Arabia kemudian kembali ke Damaskus lagi, ia menetap disana 3 tahun lalu ke Yerusalem 2 pekan (tidak ada sambutan) lalu pulang keTarsus untuk berdiam diri disana selama kira-kira 10 tahun.

Diduga selama 10 tahun inilah Paulus mendalami pengetahuannya tentang ajaran Injil, ajaran Taurat, serta ajaran filsafat Stoa Yunani.

Bahwa pengakuan Paulus menjadi rasul itu adalah kebohongannya sendiri, karena kita dapat menyimpulkan dari kenyataan-kenyataan dibawah ini:

Berita-berita tentang bagaimana Paulus mendapat wahyu dari Yesus di dekat kota Damskus (Damsyik) seperti tercantum dalam “Kisah” (Act) itu sendiri adalah kontradiksi satu sama lain.

Kisah 9:7
“Maka orang-orang yang berjalan bersama dengan dia itupun berdiri tercengang, mendengar suara itu , namun tidak tampak seorang pun.”

Kontradiksi dengan Kisah 22:9
“Dan mereka yang menyertaiaku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, mereka tidak mendengar .”

Dalam Kisah 9:7 Paulus bercerita bahwa dia dan teman-temannya mendengar suara yang tidak keliatan orangnya.
Namun dalam Kisah 22:9 Paulus bercerita hanya dia seorang lah yang mendengar suara itu.

Itu saja belum cukup untuk membuktikan Paulus adalah rasul palsu.
Sekarang perhatikan kembali dibawah ini betapa kontradiksinya Paulus bercerita kepada kita.

Kisah 9:4
“ Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya "Saul (Paulus), Saul (Paulus), mengapakah engkau menganiaya Aku?"

Kontradiksi dengan Kisah 22:7
“Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saul, Saul, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.”

Dalam Kisah 9:4 Paulus bercerita bahwa dia rebah ke tanah, kontradiksi dengan Kisah 22:7 yang bercerita bahwa Paulus dan teman-temannya rebah ke tanah.

Dalam ilmu jiwa dinyatakan kalau seseorang menceritakan beberapa kali suatu peristiwa dan selalu tidak pernah sama maka itu berarti bahwa peristiwa itu merupakan kebohongan atau kondisi jiwa orang tersebut tidak normal (sakit jiwa).


Ajaran Paulus

Sebenarnya untuk mengetahui ajaran Paulus, maka lebih tepat jika kita meninjau kepribadian Paulus,sifat-sifat Paulus yang ingin leading sendiri, disamping keahlian orator, dan pengetahuannya tentang hukum Taurat, filsafat Yunani, dan kemudian ajaran Injil.

Semuanya ini yang membuatnya sering berselisih paham dengan murid-murid Yesus (yakni Petrus dkk), kemudian dengan Barnabas. Dari surat-surat Paulus dapat kita lihat bagaimana Paulus dengan segala keahliannya menyebarkan ajarannya sendiri dan membentuk agama sendiri diluar kelembagaan agama Yahudi.

Dan dari surat-surat Paulus pula lah kita dapat melihat bagaimana Paulus telah menjadikan ajaran Injil Yesus bukan lagi berupa agama peribadatan dan syariat (hukum agama) yang sanctionil untuk membimbing manusia agar berada di jalan yang lurus seperti yang dikehendaki Taurat, melainkan...

Back to posts
Comments:

Post a comment

-
- Game handphone gratis!
-
adClick here