Disneyland 1972 Love the old s
AlmlGn1324472439
Calendar 17/05/24
Clock 09:53
Browser
home | Shout | Messages
Ad

- SEJARAH PAULUS Part3

Dari surat-surat Paulus dapat kita lihat bagaimana Paulus dengan segala keahliannya menyebarkan ajarannya sendiri dan membentuk agama sendiri diluar kelembagaan agama Yahudi. Dan dari surat-surat Paulus pula lah kita dapat melihat bagaimana Paulus telah menjadikan ajaran Injil Yesus bukan lagi berupa agama peribadatan dan syariat (hukum agama) yang sanctionil untuk membimbing manusia agar berada di jalanyang lurus seperti yang dikehendaki Taurat, melainkan diubahnya agama berdasarkan filosofis buatan manusia semata.

Agama yang hanya dimengerti dengan filsafat spekulatif manusia dan bergantung pada harapan semata-mata.

Paulus seperti tercantum dalam surat-suratnya sendiri mengatakan bahwa ia terlalu banyak berbuat dosa,hidup penuh hawa nafsu, padahal ia tahu hukum Taurat sangat meneliti segala dosa walaupun kecil.

Harapan masuk Surga berdasarkan amal ibadah baginya sudah putus. Dan dia mengira semua orang adalah seperti dia. Semua terbelenggu oleh dosa.

Hidup Paulus sendiri ternyata tidak tertib, ini dapat dilihat bahwa dia tidak beristri atau memiliki rumah tangga.
Namun anehnya Paulus yang jelas-jelas tidak menikah (mengepalai keluarganya sendiri), ia justru mengangkat dirinya sendiri menjadi kepala jemaat.

1 Timotius 3:5
Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?

Bukankah ini kontradiksi antara apa yang diucapkan oleh Paulus (1 Korintus 3:5) dengan apa yang dilakukan oleh Paulus dengan mengangkat dirinya menjadi kepala dan mengurus jemaat?

Dalam keadaan komplikasi jiwa yang seperti itulah Paulus mempelajari kehidupan Yesus sejak kelahirannya yang amat ajaib itu hingga peristiwa penyaliban serta kebangkitannya dari kematian.

Lalu dipelajarinya ajaran-ajaran Yesus dan digabungkannya dengan ajaran filsafat pantheistis berdasarkan aliran Stoa.

Akhirnya Paulus menemukan jalan keluar dari komplikasi jiwanya sendiri. Soal dosa dan amal syariat tidak penting lagi, karena toh dalam anggapan Paulus (bahwa) Yesus telah mengorbankan diri sendiri untuk menebus dosa manusia.

Manusia itu tidak bisa dibela lagi dari keinginan berbuat dosa. Karena itu untuk menebus dosa itu tidak bisa kalau Yesus hanya manusia saja.
Yesus haruslah Tuhan itu sendiri dan benarlah ada alasan untuk menganggap Yesus sebagai Tuhan yang menjelma menjadi manusia.

Bukankah Yesus lahir tanpa ayah? Bukankah dia dapat menyembuhkan orang kusta dan menyembuhkan orang buta, serta menghidupkan orang mati? Dan bukankah penyaliban Yesus juga aneh karena dia hidup lagi setelah mati selama 2 malam?

Kalau begitu pikir Paulus, maka tidak bisa tidak, bahwa Yesus itulah Tuhan yang menjelma menjadi manusia untuk menebus dosa umat manusia.

Lalu timbul kesulitan. Bagaimana mungkin manusia dianggap sebagai Tuhan dan Tuhan adalah juga manusia?

Paulus ingat ajaran filsafat Stoa bahwa segala sesuatu dalam alam ini terdiri dari jiwa raga. Dan jiwa raga itu bersama-sama merupakan satu hakikat zat mutlak yang dinamakan pneuma. Dan pneuma itulah yang dinamakan Tuhan.

Jadi kalau begitu manusia juga Tuhan. Bagaimana manusia yang bentuk fisiknya jelas dibatasi ruang dan waktu lalu sama dengan Tuhan yang tidak dibatasi ruang dan waktu?

Jawabannya mudah!

Manusia sebagai penglahiranTuhan, dalam alam bentuk sudah merupakan Anak Tuhan dalam pribadi (oknum) lain tetapi satu zat juga. Jadi umat manusia adalah anak-anak Tuhan. Hanya saja anak-anak Tuhan ini karena dilumuri dosa warisan Adam lantas menjadi anak-anak Tuhan yang terbuang.

Hanya satu Anak Tuhan yang tidak terbuang yaitu Yesus. Anak Tunggal Tuhan atau dinamakan juga nanti sebagai Anak Tuhan.

Tuhan Anak inilah yang mengorbankan dirinya ditiang salib di Golgota untuk menebus dosa umat manusia agar kelak dapat pulang kembali menjadi Anak-anak Tuhan. Dan manusia yang beriman pada korban penyaliban dari Anak Tunggal Tuhan inilah akhirnya dapat memasuki surga.

Ajaran Paulus itu lalu disebarkannya ke non-Yahudi karena dua sebab.

Pertama, karena sifat universal dari filsafat Stoa.

Kedua, karena ajaran paulus ditolak oleh bangsa Yahudi ( Israel ).

Begitulah kira-kira ringkasan ajaran Paulus seperti yang dapat kita simak dari berbagai surat-surat yang ditulisnya sendiri dan cuplikan singkatnya kamitulis dibawah ini:

Roma Pasal 3
9. Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain?
Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,

10. seperti ada tertulis:"Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.

11. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.

12. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.

20. Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

21. Tetapi sekarang,...

Back to posts
Comments:

Post a comment

-
- Game handphone gratis!
-
adClick here