Old school Swatch Watches
AlmlGn1324472439
Calendar 17/05/24
Clock 10:50
Browser
home | Shout | Messages
Ad

- SEJARAH PAULUS Part6

Dalam surat Roma 3:29 Paulus mengejek prinsip agama Yahudi dengan mengatakan “ Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!”

Ini bukan saja merupakan kritik Paulus terhadap ajaran Injil dari jemaat Nasrani Yerusalem pimpinan Petrus dkk, tetapi sebenarnya secara tidak langusng juga mengejek Musa dan Yesus yang hanya menuntuk bangsa Yahudi saja. Padahal sebenarnya Paulus lupa bahwa “hanya untuk bangsa Yahudi” bukan berarti Allah itu hanya Tuhan bangsa Yahudi saja, tetapi yang sebenarnya syariat yang dibawakan oleh Musa dan Yesus itulah yang hanya untuk bangsa Yahudi, sedangkan syariat-syariat bangsa-bangsa lain itu bukan urusan Musa dan Yesus, karena Allah akan menurunkan nabi-nabi dikalangan mereka sendiri yang akan membawa syariat khusus bagi kalangan bangsanya sendiri (terkecuali nabi Muhammad saw untuk semesta alam).

Jadi Allah tetaplah Tuhan bagi seluruh umat manusia. Ajaran Paulus yang meremehkan faktor amal perbuatan itu tampak lagi pada ayat Roma 5:18 dimana yang menetukan nasib manusia ini seluruhnya hanya amal buruk dari Adam yang berdosa karena makan buah terlarang dan amal baik dari Yesus yang menurut Paulus bersedia dan ikhlas untuk disalib.

Filipi 2:8 (suratnya Paulus)
“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

Padahal kalau kita meneliti Injil-injil kanonik sangat lah jelas bahwa Yesus ketakutan karena ia hendak disalib dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar ia bisa selamat dari penyaliban (Matius 26:37-39 dan Lukas 24:43-44).

Ini jelas pengaruh ajaran filsafat Stoa yang pantheistis. Dan pengaruh pantheisme ini nampak lagi pada surat Paulus 1 Korintus12:12 dimana dinyatakan bahwa semua ini merupakan satu tubuh saja dan diisi satu roh saja.
Mengapa Paulus (yang jelas ajarannya bertentangan dengan ajaran Yesus) membawa-bawa terus nama Yesus dalam ajarannya? Apakah kalau membawa-bawa nama Yesus lalu cocok dengan ajaran Yesus itu sendiri?

Para pembaca yang kritis tidak usah terkejut, karena hal ini telah disinyalir oleh Yesus sendiri dalam Markus pasal 5
Markus Pasal 5
5. Maka mulailah Yesus berkata kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
6. Akan datang banyak orang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
21. Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
22 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.

Ulama-ulama Islam sepakat bahwa sinyalemen nabi palsu adalah untuk Paulus.

Alasannya sebagai berikut:
Dalam Suratnya sendiri ( Galatia 2:20) Paulus berkata “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku…”

Sinyalemen “sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan” (Markus 5:22) Tafsirnya “orang-orang pilihan” itu adalah murid-murid Yesus di Yerusalem. Dan yang pernah menggoda mereka (menyesatkan) agar mengubah prinsip “hanya untuk bangsa Yahudi” menjadi “seluruh bangsa-bangsa” itu ialah Paulus juga.
Ini terbukti dalam surat Paulus yakni Galatia 1:2-21.

Demikianlah pembaca yang budiman dapat melihat bukti-bukti yang dipaparkan diatas betapa Paulus memainkan peranan sebagai nabi palsu.

Oke lah Paulus tidak pernah mengaku sebagai nabi, melainkan rasul. Tetapi bukankah ia mengaku dirinya telah diutus Tuhan dan menyampai ajarannya atas nama Tuhan. Sehingga peranannya sama dengan nabi palsu.


Catatan kaki.
1. Theologi adalah...

Back to posts
Comments:

Post a comment

-
- Game handphone gratis!
-
adClick here